Kategori
Agama

Sejarah Singkat Qurban

Nabi Ismail AS merupakan putra dari Nabi Ibrahim AS bersama dengan Siti Hajar. Pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan kisah Nabi Ismail yang satu ini bukan? Saat beliau harus menuruti perintah ayahnya untuk menyembelih dirinya atas perintah dari Allah SWT.

Bagaimana kisah lengkap dari Nabi Ismail AS hingga akhirnya muncul hari raya Qurban yang dirayakan setiap tahun oleh semua umat Islam di dunia? Begini kisahnya.

Kisah Singkat Nabi Ismail AS dan Awal Mula Sejarah Qurban

Setelah lama tidak dikarunia seorang anak dengan istrinya, Nabi Ibrahim AS kemudian memperistri Siti Hajar dan kemudian langsung mendapatkan keturunan yang diberi nama Ismail. Saat Ismail masih bayi, Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Ibrahim untuk membawa Siti Hajar dan Ismail keluar dari Palestina.

Mereka bertiga berjalan melewati padang pasir yang sangat gersang dan melewati lembah Bakkah yang kini dikenal sebagai kota suci Mekah. Di lembah itulah Nabi Ibrahim AS meninggalkan istrinya dan Ismail kecil dengan meninggalkan makanan dan minuman seadanya serta membuatkan tempat berteduh untuk mereka.

Namun, setelah beberapa hari tinggal di tempat tersebut, Siti Hajar kehabisan makanan dan minumnya. Ismail kecil pun menangis kehausan karena ingin menyusu kepada ibunya. Kemudian, Siti Hajar mencari air dengan berlari kesana kemari. Ia berlari di antara dua bukit yaitu Bukit Shafa dan Marwah. Kisah inilah yang menjadi asal rukun ibadah haji yang dinamakan dengan Sa’I atau berlari-lari kecil.

Akhirnya, Siti Hajar pun mendengar suara yang memanggilnya dan bersegera Siti Hajar membawa Ismail ke tempat tersebut. Setibanya di tempat itu, Siti Hajar menghentakkan kakinya dan munculah air jernih yang sampai sekarang masih mengeluarkan air, tempat tersebut dinamakan dengan sumur Zamzam. Kemudian, Siti Hajar meminumkan air tersebut kepada Ismail.

Munculnya sumur ini membuat Suku Jumhur mendatangi tempat tersebut. Hingga, beberapa tahun kemudian Lembah Bakkah berubah menjadi pemukiman penduduk. Siti Hajar membesarkan Ismail di Mekkah, sementara Nabi Ibrahim tetap berada di Palestina. Namun Nabi Ibrahim tetap rutin mengunjungi mereka.

Hingga Ismail beranjak remaja, Nabi Ibrahim mengalami mimpi buruk. Dalam mimpi tersebut, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Ismail yang saat itu masih remaja.

“Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!’ kata Ibrahim.

Kemudian Ismail menjawab, “Hai bapakku, kerjakan lah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah kamu akan mendapatku termasuk orang-orang yang sabar.” Jawab Ismail. Percakapan antar ayah dan anak tersebut ada di dalam surat As-Saffat ayat 102.

Nabi Ibrahim dan Ismail pun melaksanakan perintah dari Allah SWT dengan penuh ketaatan. Bahkan, Ismail meminta ayahnya untuk mengikatnya dengan menggunakan tali dan menyembelihnya dengan menggunakan pisau yang tajam. Selain itu, Ismail juga meminta bahwa pakaiannya diberikan kepada ibunya untuk kenang-kenangan.

Kemudian, Nabi Ibrahim memulai proses penyembelihan dengan menyebut nama Allah, akan tetapi pisau yang digunakan tersebut tidak bisa digunakan untuk menyembelih Ismail. Ismail pun meminta ayahnya untuk tidak melihat wajah Ismail saat akan disembelih, namun pisaunya masih tidak mempan.

Pada saat itulah, firman Allah SWT turun, bahwa perintahnya kepada Nabi Ibrahim adalah sebuah ujian keimanan. Allah kemudian mengirimkan seekor kambing dari surga sebagai pengganti Ismail untuk disembelih.

“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS. Ash Shaffat ayat 107.

Kisah tersebut menjadi asal muasal diadakanya ibadah Qurban yang dilakukan oleh semua umat muslim di dunia setiap tahun sekali.

Seperti yang dilansir pada Dakwahdaily.com, bahwa kisah haru antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ini memiliki keteladanan yang patut ditiru bagi kaum muslimin. Yakni tentang ketaatan dan bukti keimanan mereka dengan mengikuti perintah Allah SWT.

Kategori
Agama

6 Adab Santri Terhadap Teman Sebaya

Berada di lingkungan pesantren memang membuat para santri harus memiliki adab baik menurut agama Islam. Seperti halnya adab santri terhadap teman harus diperhatikan karena akan digunakan dalam aktivitas sehari-hari. 

Jika santri beradab dalam bergaul maka akan membangun karakter insan yang budiman. Setelah itu, adab ini bisa diterapkan pada lingkungan umum. 

Adab Santri Terhadap Teman Menurut Islam

Dilansir dari pesantrenterbaik.com, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar memiliki adab yang baik kepada teman. Nah, jika ingin mengetahuinya maka bisa melihat pada poin-poin di bawah ini:

  1. Mengucapkan Salam

Pasti seorang muslim sudah mengetahui bahwa salah satu kewajiban saat bertemu sesama muslim adalah mengucapkan salam. Hal ini sudah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam adab pergaulan pada hadits HR Muslim. 

  1. Memilih Teman Bergaul

Sebagai seorang santri ada baiknya untuk memilih teman bergaul namun bukan berarti memilih-milih teman. Manusia sebagai makhluk sosial memang membutuhkan orang lain dalam melakukan kegiatan sehari-hari. 

Oleh sebab itu, sangat penting dalam memilih teman untuk bergaul sehingga bisa menjaga etika sosial dan agama. Pastikan untuk mendapatkan teman yang akan memberikan sebuah pengaruh baik untuk akhlak dan urusan agama. 

  1. Mencintai Teman Karena Allah

Seruan cinta, kasih sayang kepada sesama, dan silaturahmi sudah diajarkan dalam Islam. Selain itu, Islam juga melarang untuk meninggalkan saudara seiman agama Islam. Agar bisa memiliki rasa cinta kepada teman karena Allah. 

Bisa membentuk kecintaan kepada sesama teman dengan melarang pada saat salah satu teman melakukan khilaf atau kekufuran. Selain itu, mengajak teman-teman untuk melakukan sebuah kegiatan yang memiliki nilai ibadah di mata Allah SWT. 

  1. Saling Tolong Menolong

Selanjutnya, untuk adab santri terhadap teman bisa tolong menolong dalam hal kebaikan dan memiliki nilai taqwa di mata Allah SWT. Hal ini sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW karena jika saling memberikan bantuan untuk kebaikan akan mendapatkan pahala. 

Akan tetapi, jangan sampai melakukan pelanggaran dengan memberikan bantuan atas dosa. Hal ini sangat dilarang dan bahkan dibenci oleh Allah SWT. 

  1. Menghormati Hak Teman

Dalam bergaul dengan teman sebaya ada baiknya saling memperlakukan dengan sangat baik. Bisa dilakukan dengan cara menghormati hak-haknya dan tidak mendzalimi satu sama lain. Ada beberapa 5 hak muslim dalam Islam, yaitu:

  • Menjawab salam.
  • Menjenguk saat teman sakit.
  • Mengiringi jenazahnya.
  • Mendatangi undangannya, dan
  • Mendoakan yarhamukallah untuk yang sedang bersin. 
  1. Menjauhi Hal Keburukan

Untuk para santri tidak boleh memiliki prasangka buruk atau menggunjing teman yang lainnya. Selain itu, hindarilah untuk keburukan-keburukan seperti menyebarkan aib dan kekurangannya. Ada baiknya tidak saling mencari kesalahan dan menggunjing. Dengan memahami adab santri terhadap teman bisa menjaga sebuah keharmonisan pada hubungan pertemanan. Bahkan adab ini bisa menyangkut sebuah harga diri masing-masing pribadi dan pembentukan karakter yang baik.

Kategori
Agama

Metode Belajar Mengaji yang Menyenangkan untuk Anak-Anak

Sebenarnya, bagaimana metode belajar mengaji yang menyenangkan dan tidak membosankan itu? Pada dasarnya, akan ada beberapa metode yang bisa dilakukan oleh setiap kaum muslim, untuk mengajarkan ngaji dengan cara yang lebih menyenangkan dan juga seru.

Mengaji memang termasuk salah satu amalan ibadah yang patut dilakukan oleh setiap kaum muslim. Sebab, pahala yang bisa didapatkan dari mengaji ini dapat dikatakan sangat berlimpah. Dengan begitu, pahala yang dimiliki masing-masing orang dapat bertambah seiring berjalannya waktu.

5 Metode Belajar Mengaji yang Menyenangkan untuk Anak-Anak

Informasi tentang metode mengaji yang menyenangkan memang sering dicari oleh banyak orang, terutama para orang tua yang ingin mengajarkan ngaji kepada anak-anaknya. Dengan menggunakan cara yang lebih menyenangkan, anak akan lebih mudah memahami isi dari pembelajaran tersebut.

Maka dari itu, kenali apa saja kelima metode belajar mengaji yang menyenangkan tersebut, yang antara lainnya adalah:

  • Biasakan untuk Mendengarkan Bacaan Alquran secara Rutin

Ada banyak orang yang percaya bahwa rasa terbiasa dapat mengalahkan segala hal. Maka dari itu, supaya si Kecil bisa terbiasa dengan bacaan-bacaan Alquran seperti ini, mulai biasakan diri untuk mendengarkan bacaan Alquran secara rutin.

Saat ini, aktivitas mendengarkan bacaan Alquran secara rutin sudah bisa dilakukan dengan mudah. Untuk melakukannya, gunakan murotal dari handphone atau bisa juga para orang tua membacanya sendiri di sela-sela waktu kesibukannya.

Dengan begitu, anak akan lebih merasa senang dan nyaman untuk belajar mengaji bersama dengan orang tuanya.

  • Ajarkan Huruf Hijaiyah dengan Menggunakan Irama

Metode selanjutnya untuk mengajarkan ngaji dengan cara yang lebih menyenangkan adalah, dengan mengajarkan huruf hijaiyah ke anak-anak dengan menggunakan irama yang mudah untuk diingat. Hal ini bisa menjadi saran yang paling tepat, karena anak-anak cenderung suka bernyanyi.

Selain itu, dengan adanya irama yang menyenangkan dalam proses pembelajaran tersebut, anak-anak juga akan lebih mudah untuk mengingat dan menghafalnya. Maka dari itu, selalu berkreasilah untuk menciptakan irama yang lebih menarik.

  • Menggunakan Metode Membaca Berantai

Cara belajar mengaji yang baik dan benar selanjutnya juga bisa dilakukan dengan menggunakan metode membaca berantai atau sambung-menyambung. Cara ini bisa dilakukan sebagai ajakan untuk menghafalkan surat-surat dalam Alquran, sehingga surat-surat ini lebih mudah untuk diingat.

Untuk melakukannya, mulailah dengan membaca beberapa ayat saja, lalu ajak si Kecil untuk melanjutkan bacaan surat tersebut. Berikan kebebasan kepadanya, untuk berhenti di ayat mana saja. Lakukan metode ini secara berkelanjutan, supaya si Kecil semakin terbiasa dengan proses tersebut.

Ketika aktivitas ini sudah menjadi kebiasaan dalam diri si Kecil, maka si Kecil akan lebih terbiasa untuk mengaji setiap hari.

  • Berikan Pujian dan Hargai Usahanya

Setiap individu di dunia ini, tak mengukur usianya, pasti akan merasa senang ketika diberi pujian dan dihargai atas usaha yang telah dilakukannya. Hal ini tidak terkecuali para anak-anak yang sedang belajar mengaji.

Jika anak-anak sering diberi pujian selama proses belajar mengaji yang sedang dilakukannya, maka hal ini dapat memotivasinya untuk terus belajar hingga dirinya bisa benar-benar fasih mengaji.

Selain itu, jangan lupa juga untuk selalu menghargai usahanya, misal seperti berkata terima kasih atau memberinya hadiah setelah si Kecil berhasil menghafal 1 surat yang ada dalam Alquran.

  • Membuat Kuis Tebak Huruf Hijaiyah

Kuis akan selalu menjadi aktivitas yang dapat memberikan kesenangan tersendiri bagi sebagian besar orang, khususnya anak-anak. Maka dari itu, selama proses pembelajaran mengaji ini dilakukan, mulailah menyelipkan kuis-kuis seru di dalamnya.

Aktivitas ini bisa dimulai dengan memberikan kuis acak huruf hijaiyah, yang kemudian huruf hijaiyah ini harus diurutkan dengan benar oleh anak-anak yang sedang belajar mengaji tersebut. Dengan begitu, proses pembelajaran ini bisa berlangsung secara lebih menyenangkan.

Jika ingin aktivitas ini terasa lebih menyenangkan dan seru, maka lakukan juga kuis menebak pelafalan huruf hijaiyah yang benar.  Kemas aktivitas ini dengan semenarik mungkin, agar anak-anak tidak mudah merasa bosan.

Metode belajar mengaji yang menyenangkan dan tidak mudah membuat bosan sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Hanya saja, untuk melakukannya seseorang akan membutuhkan kesabaran yang lebih maksimal, agar proses pembelajaran tersebut bisa berjalan sesuai harapan.

Jika orangtua membutuhkan bantuan guru mengaji profesional, sekarang sudah mulai banyak guru mengaji anak online yang bisa jadi salah satu pilihan.

Semoga artikelnya bermanfaat ya!